Pada dasarnya orang-orang terlahir dengan memiliki hati yang baik. Memiliki ketulusan dan kepolosan. Sehingga bisa dibilang semua orang itu terlahir sudah baik dan memiliki sisi baik. Jadi setiap manusia memiliki sifat baik, dan itu sudah mendarah daging. Tinggal dari, bagaimana kita mengolah sifat tersebut. Bagaimana kita menggunakan dengan baik sifat yang sudah ada dalam diri kita. Ada beberapa orang mengembangkannya sehingga menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Ada juga menggunakannya dengan salah. Pemanfaatan yang salah.
Baik Hati Boleh Tapi Jangan Sampai Di Manfaatkan
Karena semua orang sudah memiliki sifat dasar baik, jadi mau segalak-galaknya seseorang, mau sejahat-jahatnya seseorang, mau senyebelinnya seseorang. Mereka semua pasti memiliki sisi baik. Sisi dimana itu adalah jati dirinya sendiri. Maka dari itu, semua akan kembali lagi pada pribadi masing-masing. Bagaimana mereka mengolah dan mengembangkan sisi baik itu. Ada beberapa orang yang mencoba menguburkan sisi baiknya, karena takut nanti menjadi lemah atau di anggap lemah oleh orang. Sehingga dia selalu menunjukkan sisi kerasnya. Dan itu sebagai pertahanan dirinya. Tapi ada juga yang menunjukkan ini loh sisi baiknya.
Yang tidak mau menutupi, dan berjalan secara alamiah saja sifat baiknya. Sehingga kita bisa melihat dan bertemu, jika ada orang baik, bisa baik sekali. Sehingga aura nya pun akan terasa berbeda. Seperti ada semangat dan rasa nyaman saat bersama mereka. Tapi jika bersama orang yang licik, rasanya was-was, dan selalu berjaga-jaga. Memang orang baik selalu memiliki energi positif, yang tidak bisa kita gambarkan dengan kata-kata. Tapi sayangnya, sering sekali orang baik itu malah disalah aritkan oleh orang lain. Banyak orang memanfaatkan orang baik ini untuk memenuhi atau menguntungkan diri sendiri.
Sehingga tidak sedikit orang yang berniat jahat dan licik mendekati orang baik ini. Untuk bisa dimanfaatkan kebaikannya. Dan penting untuk orang baik ini pun menjaga diri. Baik boleh, tapi ada batasannya. Saat ada orang yang tidak bisa mengapresiasi kebaikanmu, saat ada orang yang tidak bisa berterima kasih atas kebaikanmu, ya tinggalkan. Cukup sampai disitu, sehingga mereka tahu batasan mereka.