Setiap Orang Memiliki Daya Tangkap Yang Berbeda Jadi Jangan Menyamaratakan Semua Orang

Setiap Orang Memiliki Daya Tangkap Yang Berbeda Jadi Jangan Menyamaratakan Semua Orang

Pada dasarnya semua orang itu baik dan pintar. Tapi yang membuat kepintaran ini menjadi terbagi dan malah menimbulkan kesan bodoh dan pintar adalah kemalasan. Tidak ada orang yang bodoh. Mereka bukan bodoh, tapi malas saja untuk belajar. Sehingga terkesan seperti itu, padahal tidak seperti itu. Dan itu yang terjadi di banyak masyarakat. Dan ada juga orang yang memiliki daya tangkap yang berbeda. Nah, setiap orang itu memiliki pemikiran, tapi cara dan daya tangkap setiap orang itu berbeda-beda. 

Setiap Orang Memiliki Daya Tangkap Yang Berbeda Jadi Jangan Menyamaratakan Semua Orang

Sehingga kita bisa melihat, misalnya ada 2 orang yang kita berikan tugas. Untuk penjelasannya dan keterangannya sudah jelas. Dan orang pertama yang membaca apa tugasnya, dia bisa dengan cepat berpikir, dan mencari penyelesaiannya. Tapi orang yang kedua dia harus membaca penjelasan dan keterangan yang diberikan berkali-kali, baru dia paham. Karena ada beberapa orang yang tipenya harus dijelaskan per bagian, sampai detail sekali baru bisa paham. Harus step by step. 

Tapi ada juga yang cuman sekali dijelaskan dia sudah bisa menerima dengan baik semua. Saat dia dengar sampai selesai, baru dia akan memprosesnya di dalam otak, baru dia membuat kesimpulan. Tapi ada orang yang saat mendengar penjelasan, langsung memproses di otak, sehingga saat ada yang mengganjal, dia langsung memotong pembicaraan dan bertanya. Ada juga orang seperti itu. Sehingga kita bisa memahami tidak semua orang memiliki daya tangkap yang sama. Mereka memiliki daya tangkap yang berbeda dan sangat berbeda malah.

Jadi jangan pernah berekspektasi tinggi saat kalian memberikan suatu penjelasan kepada sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Dan berharap semua bisa langsung mengerti. Itu sulit. Jadi kalian harus lebih bisa belajar menerima, akan perbedaan itu. Bukan berarti mereka bodoh tapi, mereka memiliki pemikiran yang rumit. Mereka banyak berpikir yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Dan itu membuat mereka kurang fokus dalam menangkap dan mengerti akan suatu arahan.